Selasa, 26 Februari 2008

Dimana dirimu yang dulu ?

Mengapa..?
Anggrekku seakan layu, dia telah berubah
Dimana anggrek yang dulu selalu pancarkan sinar ?
Mungkinkah kini telah hilang.
Anggrek yang dulu erat menempel,
Apakah kini mulai goyah ?

Kau seperti bukan anggrekku.
Anggrekku tidak begitu.
Tak pernah sakiti diri sendiri, tak pernah patah.
Tetap bertahan, walaupun panas hujan mendera.
Anggrekku selalu menyejukkan.

Jujur, tadi ku begitu terluka.
Kau seperti menghilang.
Entah, aku tak tau.
Bayangmu semakin kabur.

Haruskah ku tetap percaya akan hal itu ?
Menunggu engkau mekarkan bunga warna ungu.
Bunga yang selalu kunanti untuk kau hadirkan.
Walau hanya kelopakmu.
Aku semakin tak mengerti.
Mengapa, Mengapa engkau begitu ?
Seakan begitu berbeda...

Atau, salahkah caraku memperlakukanmu ?
Kalau benar salahku,
Jangan pernah kau hadirkan bunga ungu itu untukku.
Biarlah ia tetap dalam genggammu.

DI ATAS CENDAWAN

di atas cendawan
aku menatap kota-kota kemenangan
menyongsong pikiran yang tak normal
ketika ku lihat kaki-kaki langit mulai hancur
dan ketika bulir padi naik, naik hingga mercusuar

di atas cendawan
dimana keinginan tak terbendung
hasrat naik setinggi langit,sampai langit pun goncang
awan- awan didesak untuk berhantaman
hingga luluh, berganti hujan

di atas cendawan
aku menggigit batang-batang kearifan
merangkak hingga menjalar paksa
teriak dan isak terpancar membahana
menusuk lekat sekat pekat keringat

di atas cendawan
kulepaskan gelombang bernada
meski rendah namun berirama
mayor, minor,
teralun penuh melodi-melodi cinta

Selasa, 05 Februari 2008

Selembar Daun

masa berganti membawaku
meninggalkan selembar daun
yang terkoyak, berguguran ...

selembar daun yang mempesona di hidup
daun yang pernah tumbuh di taman-taman cinta
daun yang sejuk bermandi cahaya bulan
yang pernah membuat mabuk
dalam kisah semu dalam kesendirian ...

sadar itu semua hanya angan tak nyata
yang hanya membuat impian
bernyanyi, menari, dan melayang,
tanpa sanggup tuk menggapai ...

tolong aku,
tak ingin ku mencari bayang semu itu lagi,
ku hanya ingin selembar daun yang nyata
yang tak kan pernah layu di taman-taman cinta ...